Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Perdagangan Internasional


Teori Perdagangan Internasional
Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan


Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memperlihatkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun sanggup menuntaskan kiprah pembuatan makalah yang berjudul Teori Perdagangan Internasional” ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu, penyusun memohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran diharapkan biar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga ini sanggup memperlihatkan manfaat terhadap pembaca dan penulis sendiri

Penyusun






DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                                      2
Daftar Isi                                                                                                                                 3
Bab I Pendahuluan                                                                                                                4
1.1.   Latar Belakang                                                                                                          4
1.2.   Rumusan Masalah                                                                                                     4
1.3.   Tujuan                                                                                                                        4
Bab II Pembahasan                                                                                                                5
2.1.   Perdanganan Internasional                                                                                       5
2.2.   Teori Perdagangan Internasion                                                                                 7
2.3.   Faktor terjadinya Perdagangan Internasional                                                          9
Bab III  Penutup                                                                                                                     11
3.1.    Kesimpulan                                                                                                               11
Daftar Pustaka                                                                                                                       12



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Ekonomi internasional yakni ilmu ekonomi yang membahas jawaban saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Perdagangan internasional yakni perdagangan antara dua belah pihak yang berasal dari negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Pihak yang melaksanakan perdagangan ini sanggup berupa individu, perusahaan atau pemerintah.
1.2.   Rumusan masalah
 Berdasarkan judul dan latar belakang karya ilmiah ini maka yang menjadi rumusan masalahnya yakni :
1.      Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?
2.      Jelaskan teori perdagangan internasional?
3.      Apa faktor terjadinya perdagangan internasional?
1.3.   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yakni :
1.      Untuk mengetahui maksud dengan perdagangan internasional?
2.      Untuk mengetahui teori perdagangan internasional?
3.      Untuk mengetahui faktor terjadinya perdagangan internasional?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional yakni acara perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Perdagangan luar negeri timbul sebab pada hakekatnya tidak ada satupun negara didunia ini yang sanggup menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya (Deliarnov,1995).
Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan undangan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan undangan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, acara serta insiden internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui imbas nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya undangan masyarakat.

Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara sanggup diibaratkan manusia, tidak ada insan yang bisa hidup sendiri, tanpa santunan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kolaborasi dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, kini sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga mempunyai fungsi sosial. Misalnya, saat harga materi pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk sanggup mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara.

Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi-nasional. Perusahaan mirip ini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi-nasional mirip ini sanggup mempererat relasi sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari banyak sekali negara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat relasi politik antar negara. Sebaliknya, relasi politik juga bisa mempererat relasi dagang.

Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatu negara non-nuklir mau berbagi senjata nuklir. Negara ini sanggup ditekan dengan dikenai hukuman ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin relasi dagang dengan negara tersebut. Biasanya upaya mirip ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara bisa memproduksi senjata. Maka diharapkan impor senjata.

Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diharapkan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut contohnya senjata gelap, obat-obata nterlarang, binatang langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara mempunyai bea cukai. Instansi ini dibuat pemerintah suatu negara untuk menilik barang-barang dan bagasi saat memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diharapkan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek apakah barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang dipakai dalam investigasi antara lain dengan melihat dokumen barang, memakai detektor barang berbahaya, atau memakai anjing pelacak.
2.2.   Teori Perdagangan Internasional
Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kau ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.
1.      Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2.      Dapat memperlihatkan adanya laba yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade).
3.      Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit.
Berikut in contoh-contoh teorinya :
·         Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)
Adam Smith mengemukakan idenya perihal pembagian kerja internasional yang membawa imbas besar bagi ekspansi pasar barang-barang negara tersebut serta balasannya berupa spesialisasi internasional yang sanggup memperlihatkan hasil berupa manfaat perdagangan yang timbul dari dalam atau berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang-barang dan jasa-jasa. Menurut Adam Smith bahwa dengan melaksanakan spesialisasi internasional, maka masing-masing negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai dengan laba yang dimiliki baik laba alamiah maupun laba yang diperkembangkan. Yang dimaksud dengan laba alamiah adalah: Keuntungan yang diperoleh sebab suatu negara mempunyai sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain baik kualitas maupun kuantitas. Sedangkan yang dimaksud dengan laba yang di perkembangkan adalah: Keuntungan yang diperoleh sebab suatu negara telah bisa berbagi kemampuan dan ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara lain. (Soelistyo, 1991:28) Teori ini intinya menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, makin mahal barang tersebut (Nopirin, 1991).

·         Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai laba mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain contohnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju

·         Teori modern perihal perdagangan internasional
Menurut Hecksher dan Ohlin, faktor proporsi menyatakan bahwa perbedaan dalam opportunity cost suatu negara dengan negara lain sebab adanya perbedaan faktor produksi yang dimilikinya (Boediono.1994). Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan mengekspor barang-barang yang lebih intensif dalam faktor-faktor yang berlebih. Oleh sebab itu, teori ini menekankan peranan yang saling berkaitan antara bagian-bagian dimana faktor-faktor yang berbeda dalam produksi sanggup diperoleh diberbagai negara dan proporsi-proporsi dimana mereka dipergunakan dalam memproduksi banyak sekali macam-macam barang (Hadis,1996).

·         Berlian Porter
Porter (dalam Simamora, 2000) mengemukakan tesis bakunya yang dikenal dengan “Berlian Porter” bahwa terdapat empat atribut dari sebuah negara yang membentuk lingkungan dimana didalamnya perusahan-perusahaan lokal bersaing. Dia menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan besar kemungkinan untuk berjaya dalam industri atau segmen dimana berliannya paling menguntungkan. Keempat atribut tersebut saling mengukuhkan satu sama lain. Disamping itu, Porter dalam Simamora (2000), juga menunjuk ada dua variabel embel-embel yang mempengaruhi berlian nasional yaitu perubahan dan pemerintah. Keempat atribut tersebut sanggup mempromosikan atau menyumbat penciptaan keunggulan kompetitif (competitive advantage).



·         Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill bersama-sama melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan memilih Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik yakni menyeimbangkan antara undangan dengan penawarannya, sebab baik undangan dan penawaran memilih besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.
Jadi, berdasarkan J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu sanggup dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menciptakan seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri

·         Pandangan Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan impian dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan perihal politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar kurun ke-16 berdasar aliran berbagi ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.

2.3.   Faktor perdagangan internasional
·         Ketersediaan sumber daya alam
Tidak semua negara merupakan penghasil rempah-rempah, atau tidak semua negara merupakan penghasil materi tambang
·         Perbedaan faktor produksi
Meskipun mempunyai sumber daya melimpah, tidak semua negara mempunyai modal dan pengetahuan untuk mengolah sumber daya alam tersebut
·         Dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
Tidak semua kebutuhan dalam negeri sanggup dipenuhi dengan produksi dalam negeri.
·         Memperoleh laba dari perdagangan antar negara
Keuntungan yang diperoleh meningkat sebab semakin besarnya pangsa pasar dari barang yang diproduksi
·         Keinginan untuk memperluas pasar
Perluasan pasar diharapkan untuk mencapai skala hemat dalam berproduksi
·         Keinginan melaksanakan kerjasama dengan negara lain
Perdagangan internasional sanggup menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mempererat relasi dengan negara lain sehingga kerjasama dalam bidang lain sanggup tercipta




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memperluas pasar sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Dengan adanya perdagangan internasional maka pasar untuk barang yang diproduksi di suatu negara akan bertambah sehingga akan meningkatkan skala hemat sehingga biaya produksi semakin murah. Kaitannya dengan perdagangan internasional ialah Ekspor Impor atau suatu transaksi menjual dan membeli barang yang dilakukan oleh dua atau lebih negara untuk mendapat barang-barang yang diharapkan di negara yang bersangkutan.